X APHP 1-DARI DAPUR KE KODE : memahcode untuk APHP



๐Ÿง‘‍๐Ÿ’ปDari Dapur ke Kode: Memahcode untuk Anak APHP!


Halo sobat kreatif SMK Negeri 1 Kedawung, terutama yang jago meracik di jurusan Agriteknologi Pengolahan Hasil Pertanian (APHP)!

Pernah dengar kata Pseudocode? Mungkin terdengar rumit dan seperti bahasa alien dari dunia komputer, padahal ini adalah jembatan keren antara ide keren kalian di dapur dan dunia digital. Intinya, kalau kalian bisa bikin resep yang jelas, kalian pasti bisa bikin pseudocode!

Yuk, kita bedah bareng kenapa "resep digital" ini penting banget buat kalian yang sibuk mengolah hasil tani jadi produk keren.


๐Ÿณ Pseudocode: Resep Rahasia Sebelum "Memasak" Program

Apa sih sebenarnya pseudocode itu?

Analoginya gini: Kalau kalian mau bikin keripik singkong pedas manis yang renyah, kalian pasti butuh resep atau langkah-langkah yang urut, kan? Mulai dari kupas singkong, potong tipis, rendam air garam, goreng, sampai campur dengan bumbu.

Pseudocode itu adalah resep atau rancangan langkah-langkah untuk membuat sebuah program komputer. Bedanya:

  1. Bukan Bahasa Pemrograman: Ia tidak menggunakan aturan ketat seperti bahasa pemrograman (misalnya Python, Java, atau C++), tapi juga tidak sepenuhnya bahasa sehari-hari. Ia adalah bahasa semu (pseudo artinya semu).

  2. Dekat dengan Komputer: Ia menggunakan istilah yang universal dalam pemrograman (seperti INPUT, OUTPUT, IF-THEN-ELSE, WHILE), sehingga mudah diterjemahkan jadi kode sungguhan.

  3. Fungsi Utama: Ini adalah alat komunikasi paling efektif antara perancang sistem (kalian!) dengan programmer, atau bahkan saat kalian self-correcting ide kalian sendiri.

Kenapa Penting untuk Anak APHP?

Jurusan APHP adalah tentang proses: mengambil bahan mentah, mengolah, mengontrol mutu, dan menghasilkan produk. Di dunia industri 4.0, semua proses itu mulai diatur oleh sistem otomatis atau program komputer.

Dengan menguasai pseudocode, kalian bisa:

  • Merancang sistem kontrol mutu digital.

  • Mencatat dan menghitung biaya produksi secara otomatis.

  • Mengembangkan produk dengan skema yang terstruktur dan terukur.


๐Ÿ“ Struktur Pseudocode Sederhana

Dalam membuat pseudocode, kita cuma butuh tiga bagian utama, mirip seperti struktur resep masakan:

BagianAnalogi ResepFungsi dalam Program
JUDULNama Masakan (cth: "Sari Buah Apel Manis")Identitas algoritma/program.
DEKLARASIDaftar Bahan & Alat (cth: Apel: sekian kg, Gula: sekian gr, Panci: alat )Tempat mendefinisikan variabel, konstanta, dan tipe data yang akan digunakan.
IMPLEMENTASILangkah-langkah Memasak (cth: Kupas -> Blender -> Saring -> Panaskan)Inti dari program, berisi urutan instruksi dan logika.

๐ŸŽ Contoh Nyata di APHP SMKN 1 Kedawung: Menghitung Biaya Pokok Produksi Sari Buah

Bayangkan kalian di Unit Produksi APHP sedang membuat produk unggulan, misalnya Sari Buah Apel. Kalian perlu menghitung berapa biaya pokok per liter secara cepat. Kita bisa merancangnya dengan pseudocode!

Studi Kasus: Menghitung Biaya Bahan Baku per Liter Sari Buah.

Tujuan: Menerima input berat Apel, harga Apel per kg, dan hasil akhir Sari Buah (dalam Liter), lalu menghitung Biaya Bahan Baku per Liter.

Cuplikan kode
JUDUL: Hitung_Biaya_Pokok_Sari_Buah

DEKLARASI:
    Apel_Kg: REAL             // Berat total Apel dalam Kilogram
    Harga_Apel_Per_Kg: REAL   // Harga Apel per Kilogram (misal Rp 15.000)
    Total_Biaya_Bahan: REAL   // Apel_Kg * Harga_Apel_Per_Kg
    Hasil_Produksi_Liter: REAL // Volume Sari Buah yang dihasilkan (Liter)
    Biaya_Per_Liter: REAL     // Total_Biaya_Bahan / Hasil_Produksi_Liter

IMPLEMENTASI:
    // 1. INPUT (Masukan Data Awal)
    TAMPILKAN "Masukkan berat Apel (kg): "
    BACA Apel_Kg

    TAMPILKAN "Masukkan harga Apel per kg (Rp): "
    BACA Harga_Apel_Per_Kg

    TAMPILKAN "Masukkan total hasil Sari Buah (Liter): "
    BACA Hasil_Produksi_Liter

    // 2. PROSES (Kalkulasi)
    Total_Biaya_Bahan ← Apel_Kg * Harga_Apel_Per_Kg

    // 3. LOGIKA (Cek agar tidak ada pembagian nol)
    JIKA Hasil_Produksi_Liter > 0 MAKA
        Biaya_Per_Liter ← Total_Biaya_Bahan / Hasil_Produksi_Liter

        // 4. OUTPUT (Tampilkan Hasil)
        TAMPILKAN "Total Biaya Bahan Baku: Rp ", Total_Biaya_Bahan
        TAMPILKAN "Biaya Bahan Baku per Liter Sari Buah: Rp ", Biaya_Per_Liter

    SEBALIKNYA
        TAMPILKAN "PERINGATAN: Hasil produksi harus lebih dari nol!"
    AKHIR_JIKA

Penjelasan Singkat:

  • DEKLARASI: Kita menentukan variabel apa saja yang kita butuhkan. Kita pakai REAL karena harga dan berat bisa berupa angka desimal (ada komanya).

  • BACA dan TAMPILKAN: Ini seperti instruksi yang kalian berikan pada orang yang menggunakan program. BACA artinya minta input data, TAMPILKAN artinya mengeluarkan hasil.

  • (Assignment/Penugasan): Ini artinya nilai di sebelah kanan dimasukkan ke dalam variabel di sebelah kiri. Contoh: Total_Biaya_Bahan diisi dengan hasil perkalian Apel_Kg dan Harga_Apel_Per_Kg.

  • JIKA... MAKA... SEBALIKNYA...: Ini adalah logika seleksi (IF-THEN-ELSE). Program akan berjalan ke langkah selanjutnya HANYA jika hasil produksi ada (lebih dari 0). Kalau hasilnya 0, dia akan menampilkan peringatan. Keren, kan? Program jadi anti-error!


๐Ÿš€ Kesimpulan: Siap Jadi Agripreneur Digital!

Dengan pseudocode, kalian para calon teknolog pangan tidak hanya jago mengolah, tapi juga jago merancang sistem yang efisien. Ini adalah soft skill yang sangat dicari di industri modern. Dari pengolahan hasil panen hingga kontrol inventaris gudang, semuanya bisa diawali dengan coretan pseudocode yang rapi.

Jadi, jangan takut sama kode-kode. Anggap saja pseudocode adalah "resep super" yang membuat kerjaan kalian jadi lebih terstruktur dan siap didigitalisasi!


Bagaimana menurut kalian? Apakah pseudocode ini bisa diterapkan di proses produksi APHP lainnya, seperti penghitungan rendemen tepung mokaf atau penjadwalan pengeringan produk?

Yuk, tinggalkan komentar di bawah dan ceritakan ide kalian! Jangan lupa, kunjungi postingan lain di Nurchyaa.blogspot.com untuk tips dan trik keren lainnya seputar dunia teknologi dan pendidikan! Sampai jumpa di artikel berikutnya! ๐Ÿ‘‹

Komentar